Selasa, 26 Mei 2015

Dalam diam ku merenung

Sunyi sangat suasana alam ini.kala diam dan terbaring di bawah rimbun nya pohon yg rindang...pikiran pun melayang walapun diri ini telah berada di puncak gunung yg kokoh berdiri tegak.namun lamunan ku lebih tinggi dari itu.
Sepintas hanya sebatas lamunan dan khayalan namun ini adalah awal dari kenyataan..sakit ini..penghianatan ini dan air mata yg aku beserta keluarga teteskan ini adalah bukti hati dan perasaan ini sakit.
Sumpah serapah ini telah terucap demi harga diri keluarga ku..dengan lantang aku katakan bahwa aku lah yg akan balas perbuatan kalian dengan lebih keji.

Selasa, 19 Mei 2015

Tangisan darah

Saat kita terlena dengan semua keindahan duniawi.di sanalah kita seolah olah samar membedakan kawan dan lawan...sifat manusiawi disaat berada di puncak kejayaan di sana pula orang akan bilang atas keindahan dan terkagum kagum...namun di balik ke indahan itu maka angin sangat lah kencang.bisa menerpa badan kita hingga terjatuh dalam lubang hitang yg begitu dalam bahkan sampai ke dasar..
Tapi raga ini tak mungkin merasakan sakit...seolah olah saya sudah siap menghadapi semua ini.namun saat orang tua beranjak di usia senja dengan tubuh renta nya harus merasakan kepedihan itu sendiri.maka mata ini hanya bisa mengeluarkan air mata darah..
Apa lah daya....kemampuan ku ini terbatas untuk kejadian ini semua...namum saya percaya di balik kesulitan ini pasti akan ada kekuatan tersembunyi yg akan bangkit...perjalanan ku ini masih panjang.tak mungkin aku berakhir dengan kondisi seperti ini...
Percaya lah..kekuatan ku ini tak terbatas...saya besumpah demi air mata darah ini kan ku bayar semua penghinaan ini..akan ku bayar mulut busuk mereka..kan ku bayar penghianatan ini..